SURABAYA, KOMPAS.com — Sebanyak 306 orang peserta
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Lokal Surabaya
tidak mendaftar ke Panitia SBMPTN Lokal Surabaya secara daring (dalam
jaringan atau online), meski mereka sudah membayar.
"Kemungkinannya,
ratusan peserta SBMPTN yang tidak mendaftar itu disebabkan pendaftar
sudah diterima lewat jalur SNMPTN dan mendaftar SBMPTN hanya untuk
berjaga-jaga," kata anggota Humas SBMPTN Lokal Surabaya, Dr MG Bagus Ani
Putra, Psi, di Surabaya, Minggu (9/6/2013).
Namun, kata dosen
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu, mungkin
juga pendaftar sudah "kalah sebelum berperang" karena takut dengan peta
persaingan yang cukup ketat sehingga ia mundur, meski sudah membayar Rp
175.000 per kategori (saintek/soshum) dan khusus campuran (saintek dan
soshum) Rp 200.000.
Hingga penutupan pendaftaran pada Sabtu
(8/6/2013) pukul 22.00 WIB, tercatat 37.711 pendaftar yang terdiri dari
pendaftar jurusan saintek (sains dan teknologi) sebanyak 16.525 orang,
jurusan soshum (sosial dan hukum) sebanyak 14.118 orang, dan pendaftar
jurusan campuran (saintek dan soshum) sebanyak 7.068 orang.
"Dari
jumlah itu tercatat 6.989 pendaftar yang memilih program Bidik Misi
(beasiswa pendidikan untuk mahasiswa miskin berprestasi) yakni 2.463
pendaftar Bidik Misi untuk jurusan saintek, 2.649 pendaftar Bidik Misi
Soshum, dan 1.877 pendaftar Bidik Misi untuk campuran (saintek dan
soshum)," katanya.
Menurut dia, pendaftar sebanyak 37.711 orang
itu merupakan jumlah yang menurun, karena tahun lalu mencapai 40.000-an
pendaftar dan tahun ini sebenarnya ditargetkan mencapai 42.000-an orang
sebagai antisipasi kekurangan ruang ujian.
"Untuk ruang ujian pada
tahun ini, kami sudah menyiapkan 117 ruang ujian yakni 43 ruang ujian
saintek, 59 ruang ujian soshum, dan 15 ruang ujian pendaftar campuran
(saintek dan soshum). Mereka akan mengikuti ujian pada 18-19 Juni
mendatang," katanya.
Dari pendaftar yang ada, tercatat tiga siswa
berkebutuhan khusus atau difabel mendaftar SBMPTN 2013 Lokal Surabaya.
"Pendaftar berkebutuhan khusus memang tercatat tiga orang yakni seorang
tunanetra dan dua difabel fisik," katanya.
Ia menambahkan,
pendaftar difabel itu akan mengikuti ujian di Universitas Negeri
Surabaya (Unesa). "Untuk pendaftar jurusan soshum memang mengikuti ujian
di Unesa dan sekitarnya," katanya.
Sementara itu, pendaftar
jurusan saintek mengikuti ujian di ITS dan sekitarnya, lalu pendaftar
campur akan ujian di Unair dan sekitarnya. source:http://edukasi.kompas.com/read/2013/06/09/22574424/306.Peserta.SBMPTN.Lokal.Surabaya.Tidak.Mendaftar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar